🐯 Tuliskan Sumber Daya Alam Yang Dimiliki Kota Banjarmasin Berdasarkan Teks
KarakteristikEkologi Sumber Daya Alam. Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya.
DanuB. Sumber daya alam yang dimiliki setiap daerah tidak sama. Ada daerah yang kelebihan dan ada pula yang kekurangan sumber daya. Berapa pun pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa patut kid' syukuri dengan cara A. menggunakan lahan semaksimal mungkin B. menggunakan pestisida yang berbahan kimia C. membakar hutan untuk dijadikan lahan pertanian
Sumberdaya alam sangat melimpah dimiliki oleh negara kita, berikut ini 4 Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan. Banjarmasin juga dikenal kaya akan sumber daya perikanan. Salah satunya adalah ikan Arwana. Hal inilah yang menjadikan sektor perikanan sebagai sumber daya alam yang meyakinkan untuk turut andil sebagai penghasil devisa negara.
Sumberdaya alam yang dimiliki setiap daerah tidak sama. Ada daerah yang kelebihan dan ada pula yang kekurangan sumber daya. Berapa pun pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa patut kita syukuri dengan cara . A. menggu nakan lahan semaksimal mungkin B . menggunakan pestisida yang berbahan kimia C. membakar hutan untuk dijadikan lahan pertan ian D
Adabanyak sekali fenomena alam dan sosial yang terjadi di sekitar kita. Seringkali fenomena ini membuat kita berpikir dan menimbulkan berbagai pertanyaan, sehingga kita membutuhkan informasi tambahan untuk memahaminya. Nah, ada lho satu teks yang dapat membantu kamu menjawab semua pertanyaan tadi, yaitu teks eksplanasi.
Jawablahsoal-soal berikut berdasarkan teks "Banjarmasin, Kota Seribu Sungai"! 1. Tuliskan sumber daya alam yang dimiliki Kota Banjarmasin berdasarkan teks! 2. Bagaimana masyarakat memanfaatkan sumber daya alam tersebut? 3. Tuliskan manfaat sumber daya alam tersebut bagi lingkungan sekitar! Tolong jawabain yang benar ya, jangan ngasal!
Selainitu, tanaman perkebunan yang ada di Kota Banjarmasin adalah tanaman sagu dan kenanga dengan luas areal masingmasing 21 dan 610 Ha. Peternakan. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, populasi ternak besar di Kota Banjarmasin yaitu sebesar 4.775 ekor sapi potong dan 95 ekor kerbau.
Dilihatsecara sumber daya alam, pulau Jawa memiliki beberapa sumber daya yang memang cukup bernilai bagi pembangunan. Selain itu sumber daya manusia baik kualitas maupun kuantitas melebihi wilayah lainnya di Indonsia. Dari sisi kuantitas saja saat ini sudah mendatangkan berbagai masalah kependudukan. Baca juga: Skala kekerasan batuan Mohs
Sumberdaya alam tentunya memiliki peran yang sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Sumber daya alam seperti seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, dan SDA non hayati seperti minyak, logam, dan gas alam perlu benar-benar diperhatikan pemanfaatannya. Macam sumber daya alam yang pertama berdasarkan lokasinya adalah sumber daya alam
ERv2tt. Banjarmasin merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan yang dikelilingi oleh sungai, karena itulah Banjarmasin diberi julukan sebagai kota "Seribu Sungai". Sungai dapat didefinisikan sebagai sejumlah air yang mengalir dari daerah aliran sungai, dan tentu saja mengalir dari atas ke bawah. Masyarakat Banjarmasin menjadikan sungai sebagai sumber kehidupan. Hal ini terbukti dari masyarakatnya yang hidupnya bergantung pada sungai. Sungai digunakan untuk aktivitas sehari-hari sampai digunakan untuk aktivitas perdagangan dan rekreasi. Oleh karena banyaknya masyarakat Banjarmasin yang melibatkan sungai maka muncullah istilah-istilah yang berhubungan dengan sungai seperti hulu dan hilir. PENDAHULUAN Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak sungai salah satu sumber daya alam dan sumber kehidupan. Banjarmasin merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan yang dikelilingi oleh sungai, karena itulah Banjarmasin diberi julukan sebagai kota "Seribu Sungai". Sungai dapat didfinisikan sebagai sejumlah air yang mengalir dari daerah aliran sungai, dan tentu saja mengalir dari atas ke bawah. Sejak dahulu, daerah tepian sungai telah menjadi tempat pemukiman penduduk. Daerah tepian sungai merupakan wilayah yang sangat subur karena adanya endapan lumpur akibat dari pengaruh pasang surut sungai. Tidak heran jika wilayah tepian sungai menjadi tempat pemukiman penduduk karena kesuburan tanahnya. Sungai mempunyai pengaruh yang sangat penting pada hampir setiap kehidupan bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Masyarakat Banjarmasin menjadikan sungai sebagai sumber kehidupan. Hal ini terbukti dari masyarakatnya yang hidupnya bergantung pada sungai. Sungai digunakan untuk aktivitas sehari-hari sampai digunakan untuk aktivitas perdagangan dan rekreasi. Oleh karena banyaknya masyarakat Banjarmasin yang melibatkan sungai maka muncullah istilah-istilah yang berhubungan dengan sungai seperti hulu dan hilir. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KEHIDUPAN MASYARAKAT DI SUNGAI DAN TEPIAN SUNGAI BANJARMASIN Rahmaniah 2010128320006 Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Abstrak Banjarmasin merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan yang dikelilingi oleh sungai, karena itulah Banjarmasin diberi julukan sebagai kota “Seribu Sungai”. Sungai dapat didefinisikan sebagai sejumlah air yang mengalir dari daerah aliran sungai, dan tentu saja mengalir dari atas ke bawah. Masyarakat Banjarmasin menjadikan sungai sebagai sumber kehidupan. Hal ini terbukti dari masyarakatnya yang hidupnya bergantung pada sungai. Sungai digunakan untuk aktivitas sehari-hari sampai digunakan untuk aktivitas perdagangan dan rekreasi. Oleh karena banyaknya masyarakat Banjarmasin yang melibatkan sungai maka muncullah istilah-istilah yang berhubungan dengan sungai seperti hulu dan hilir. PENDAHULUAN Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki banyak sungai salah satu sumber daya alam dan sumber kehidupan. Banjarmasin merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan yang dikelilingi oleh sungai, karena itulah Banjarmasin diberi julukan sebagai kota “Seribu Sungai”. Sungai dapat didfinisikan sebagai sejumlah air yang mengalir dari daerah aliran sungai, dan tentu saja mengalir dari atas ke bawah. Sejak dahulu, daerah tepian sungai telah menjadi tempat pemukiman penduduk. Daerah tepian sungai merupakan wilayah yang sangat subur karena adanya endapan lumpur akibat dari pengaruh pasang surut sungai. Tidak heran jika wilayah tepian sungai menjadi tempat pemukiman penduduk karena kesuburan tanahnya. Sungai mempunyai pengaruh yang sangat penting pada hampir setiap kehidupan bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Masyarakat Banjarmasin menjadikan sungai sebagai sumber kehidupan. Hal ini terbukti dari masyarakatnya yang hidupnya bergantung pada sungai. Sungai digunakan untuk aktivitas sehari-hari sampai digunakan untuk aktivitas perdagangan dan rekreasi. Oleh karena banyaknya masyarakat Banjarmasin yang melibatkan sungai maka muncullah istilah-istilah yang berhubungan dengan sungai seperti hulu dan hilir. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk memfokuskan penelitian ini pada kehidupan masyarakat di sungai dan tepian sungai untuk melihat peranan sungai bagi masyarakat yang tinggal di tepian sungai kota Banjarmasin. SUNGAI DAN KEBUDAYAAN SUNGAI Secara umum sungai berarti aliran air yang besar. Sedangkan secara ilmiah sungai berarti perpaduan antara alur sungai dan aliran air. Sungai merupakan suatu alur yang panjang diatas permukaan bumi tempat mengalirnya air yang berasal dari hujan. Aliran alira merupan bagian yang selalu tersentuh oleh air. Untuk Banjarmasin sungai dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu sungai besar, sungai sedang, sungai kecil, dan anak sungai. Kebudayaan secara umum diartikan sebagai hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang membentuk suatu kebiasaan baru yang ada dalam kehidupan, semua kebudayaan adalah baik tergantung di mana budaya itu berasal, sebab setiap kebudayaan tidak sama sehingga diperlukan suatu pemahaman yang lebih untuk memahami budaya tersebut. Kebudayaan adalah hal kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain kebudayaan mencakup semua yang didapat atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri atas segala sesuatu yang dipelajari oleh cara-cara perilaku atau pola-pola berpikir, merasakan dan bertindak. Kebudayaan suatu masyarakat arab kaitanya dengan kondisi geografisnya. Seperti yang diketahui sebelumnya, Banjarmasin terkenal dengan julukan kota seribu sungai. Hal ini bukanlah suatu yang berlebihan karena pada kenyataannya memang terdapat banyak sungai walaupun jumlahnya tidak sampai seribu. Maka dengan begitu tidak dapat dipungkiri bahwa Banjarmasin mempunyai kebudayaan sungai. Kebudayaan sungai di banjarmasin merupakan produk dari keluwesan, pengalaman hidup dan adaptasi mereka dengan kehidupan di pinggiran atau di sepanjang bantaran sungai. Sungai menjadi sebuah kata yang penuh makna yang di mana didalamnya terkandung falsafah hidup orang banjar sehingga terciptalah istilah-istilah di masyarakat yang berhubungan dengan sungai, salah satunya adalah “kayuh baimbai” yang menjadi motto kota Banjarmasin. Bagi masyarakat kota Banjarmasin, sungai bukan hanya sekedar sumber air tetapi juga sebagai orientasi hidup. Dikatakan sebagai orientasi hidup karena banyak kegiatan sehari-hari yang dilakukan di sungai seperti mandi mencuci menangkap ikan berdagang sebagai jalur transportasi yang di sebagai tempat bermain anak-anak. Budaya sungai di kota Banjarmasin tidak hanya ditandai dari aktivitas masyarakat yang dilakukan di sungai, tetapi juga ditandai dengan adanya pemukiman di pinggiran sungai seperti pemukiman penduduk setempat ibadah pasar seiring museum dan tempat-tempat lainnya di tepi-tepi sungai. Banyaknya aktivitas yang dilakukan masyarakat Kota Banjarmasin di sungai ataupun di tepian sungai sehingga menjadikan sungai sebagai salah satu sarana interaksi sosial. Misalnya pada pagi hari atau sore hari yang di mana banyak masyarakat Banjarmasin yang mandi atau mencuci di batang sungai sejarah tidak langsung menjadikan aktivitas tersebut sebagai kesempatan bagi mereka untuk melakukan interaksi sosial. Misalkan pada saat mandi mereka sambil mengobrol, dan anak-anak menjadikan aktivitas mandi sebagai kegiatan bermain mereka seperti lomba berkejar-kejaran sambil berenang di sungai, dan lain sebagainya. AKTIVITAS MASYARAKAT DI SUNGAI DAN TEPIAN SUNGAI Aktivitas masyarakat di sungai dan tepian sungai Kota Banjarmasin terdapat kesamaan aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat di semua sungai dan tepian sungai pada umumnya, yaitu a. Sungai sebagai jalur transportasi Sejak dahulu sungai memegang peranan penting sebagai jalur transportasi di kota ini, hal ini dibuktikan dengan adanya aktivitas hilir mudik perahu-perahu yang melintas di sungai-sungai Kota Banjarmasin. Meskipun jumlah transportasi sungai mulai berkurang namun masih ada sebagian warga yang menggunakan jalur sungai seperti taksi klotok, jukung dan klotok pengangkut barang. b. Sebagai sumber mata pencaharian Keberadaan siring di tepian sungai menjadi berkah tersendiri bagi para penjual makanan dan minuman. Banyaknya warga banjarmasin yang sedang menghabiskan waktu bersantai di siring Jl. Martadinata dan siring Jl. Jenderal Sudirman memberikan kesempatan bagi para penjual untuk berjualan di sekitar siring seperti berjualan es kelapa, jagung bakar, kripik, pentol, dan lain sebagainya. Selain itu juga ada masyarakat yang membuka usaha di tepian sungai seperti penjualan balok kayu, alasannya dalam untuk memudahkan pengangkutan barang jualan melalui sungai. c. Sumber air untuk kebutuhan MCK Penggunaan air sungai untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus MCK masih dilakukan oleh masyarakat banjarmasin yang tinggal di pemukiman di sepanjang tepian sungai. Mereka umumnya melakukan aktivitas MCK tersebut di jamban terapung. Aktivitas ini selalu terlihat di sungai kuin dan alalak setiap pagi dan sore hari. Aktivitas mandi dan mencuci di batang pun menjadi ajang untuk mereka akan silaturahmi yang di mana menjadi kesempatan untuk mereka untuk saling mengobrol sambil mandi dan mencuci. Adapun balumba merupakan aktivitas yang sering dilakukan anak-anak saat mandi di sungai yaitu berlomba-lomba untuk berenang lebih cepat daripada anak lainnya. d. Memancing Banyak masyarakat banjarmasin yang menghabiskan waktunya untuk memancing di sungai sungai yang ada di Banjarmasin, bayi karena hobi atau sekedar menghabiskan waktu luang ataupun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kegiatan memancing biasanya dilakukan di sungai martapura depan Museum Wasaka. e. Tempat bersantai Siring yang dibangun di tepian sungai menjadikan sering sebagai open space. Pada sore hari siring dijadikan tempat bersantai bagi sebagian masyarakat Banjarmasin. Seperti duduk-duduk bersama keluarga atau teman-teman sambil memandang sungai serta melihat klotok dan dukung lalu lalang bisa menjadi cara tersendiri untuk bersantai. Keberadaan sering juga menjadi wadah bagi berbagai komunitas seperti komunitas bikers, skaters, serta geng motor. Sehingga tepian sungai memberikan peran tersendiri dalam merapatkan hubungan sosial masyarakat Banjarmasin yang memiliki kesamaan hobi. SIMPULAN Banjarmasin merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan yang dikelilingi oleh sungai, karena itulah Banjarmasin diberi julukan sebagai kota “Seribu Sungai”. Tidak heran jika wilayah tepian sungai menjadi tempat pemukiman penduduk karena kesuburan tanahnya. Sungai mempunyai pengaruh yang sangat penting pada hampir setiap kehidupan bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Masyarakat Banjarmasin menjadikan sungai sebagai sumber kehidupan. Hal ini terbukti dari masyarakatnya yang hidupnya bergantung pada sungai. Sungai digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti mandi, mencuci, memancing, sampai digunakan untuk aktivitas perdagangan dan rekreasi. Banyaknya aktivitas yang dilakukan masyarakat Kota Banjarmasin di sungai ataupun di tepian sungai sehingga menjadikan sungai sebagai salah satu sarana interaksi sosial seperti pada saat mandi mereka sambil mengobrol, dan anak-anak menjadikan aktivitas mandi sebagai kegiatan bermain mereka seperti lomba berkejar-kejaran sambil berenang di sungai, dan lain sebagainya. Aktivitas masyarakat di sungai dan tepian sungai Kota Banjarmasin terdapat kesamaan aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat di semua sungai dan tepian sungai pada umumnya, yaitu sungai sebagai jalur transportasi, sebagai sumber mata pencaharian, sumber air untuk kebutuhan MCK, sungai sebagai tempat untuk memancing, dan tempat untuk bersantai. DAFTAR PUSTAKA Mentayani, I. 2019, December. Identitas dan Eksistensi permukiman tepi sungai di Banjarmasin. In Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah Vol. 4, No. 3, pp. 497-502. Mentayani, I. 2015. Transformasi Adaptif Permukiman Tepi Sungai di Kota Banjarmasin Kasus Barito-Muara Kuin, Martapura, dan Alalak Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada. Muksin, A., & Rahmini, N. 2021. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Pasar Terapung di Kawasan Wisata Siring Tendean Kota Banjarmasin. JIEP Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan, 41, 197-213. Putra, M. A. H., Rahman, A. M., Jumriani, J., Abbas, E. W., & Subiyakto, B. 2021. The Street Clowns in Banjarmasin City as a Life Survival Strategy. The Innovation of Social Studies Journal, 22, 121-126. Putra, M. A. H., Mutiani, M., Jumriani, J., Ramadhan, S., & Rahmatina, R. 2020. Utilization Learning Management System LMS of Ruang Guru for Education Teachers in Banjarmasin. The Kalimantan Social Studies Journal, 21, 31-38. Putra, M. A. H., Mutiani, M., Jumriani, J., & Handy, M. R. N. 2020. The Development of a Waste Bank as a Form of Community Participation in Waste Management. The Kalimantan Social Studies Journal, 21, 22-30. Putra, M. A. H., Mutiani, M., & Jumriani, J. 2021. PENDIDIKAN KARAKTER ANAK JALANAN DI SEKOLAHKELAS KHUSUS PASAR LIMA BANJARMASIN. Jurnal Mahasiswa BK An-Nur Berbeda, Bermakna, Mulia, 72, 32-36. Putra, M. A. H., & Subiyakto, B. 2021, February. Ecological Awareness Based on Religious Activities. In The2nd International Conference on Social Sciences Education ICSSE 2020 pp. 311-314. Atlantis Press. Rochgiyanti, Rochgiyanti. "Fungsi Sungai Bagi Masyarakat di Tepian Sungai Kuin Kota Banjarmasin." Komunitas International Journal of Indonesian Society and Culture, vol. 3, no. 1, 2011. Subiyakto, B., Abbas, E. W., Arisanty, D., Mutiani, M., & Akmal, H. 2020. Sungai dan Kehidupan Masyarakat Banjar Penguatan Lokalitas dalam Wacana Pendidikan IPS yang Responsif. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this intensitas sampah menjadi permasalahan lingkungan sebab tidak diikuti dengan pengelolaan sampah berbasis lingkungan. Solusi penanganan sampah berbasis lingkungan dapat direalisasikan di bank sampah melalui peran bank sampah yang terlihat dari aktivitas pengurus dan nasabah yang menerapkan aktivitas 3R mampu meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat mampu melakukan pemilahan dan pengolahan sampah dan mengubah pandangan masyarakat akan sampah yang dahulunya menjijikkan menjadi menjanjikan. Penulisan artikel mempunyai tujuan meningkatkan pemahaman akan pentingnya bank sampah untuk meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat yang tercermin dari peran pengurus dan nasabah yaitu adanya pengetahuan, sikap konkret, dan perilaku yang teknologi di bidang pendidikan yang saat ini masih terus di kembangkan adalah Learning Management System LMS. Pandemi COVID-19 memaksa pendidik untuk menggunakan LMS guna menjalankan pembelajaran lebih optimal. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan pemanfaatan LMS untuk kegiatan pembelajaran menggunakan ruang kelas dari fitur Ruang Guru. Metode yang digunakan adalah ceramah dimodifikasi dengan pertemuan virtual di google meet. Hasil kegiatan, mendeskripsikan permasalahan pembelajaran daring, teridentifikasi menjadi 5 permasalahan, yaitu 1 Ketidaklancaran jaringan internet jadi kendala utama dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh, 2 Keterbatasan biaya untuk pembelian gadget handphone maupun device lain untuk mendukung pembelajaran jarak jauh, 3 Keterbatasan biaya untuk akses internet bagi peserta didik, 4 Keterbatasan waktu bagi orang tua untuk mendampingi peserta didik saat pembelajaran, dan 5 Keterbatasan keterampilan pemanfaatan teknologi bagi pendidik untuk menunjang keberhasilan pembelajaran jarak jauh. LMS berbasis cloud atau sistem komputasi memungkinkan peserta pelatihan mengakses materi belajar tanpa batas. Device yang bisa dimanfaatkan, seperti laptop, PC, tablet, atau bahkan smartphone. Selama terhubung dengan koneksi internet, maka seluruh peserta bisa mengakses materi belajar tanpa batasan kapan saja dibutuhkan. Tanpa harus mengesampingkan tanggung jawab serta target-target lain yang perlu dicapai. Ruang Guru menyediakan fitur baru bernama Ruang Kelas guna mendukung sistem Pembelajaran Jarak Jauh PJJ selama masa pandemi Covid-19 agar proses belajar mengajar bisa berjalan lancar. Fitur Ruang Kelas adalah layanan learning management system yang dimanfaatkan sebagai sarana kelas virtual guru dan peserta perekonomian di masa pandemi Covid-19 menjadi satu polemik yang berkepanjangan. Hilangnya pekerjaan dan tuntutan pemenuhan kebutuhan harian menjadi fokus permasalahan perekonomian tersebut. Masyarakat dituntut untuk berpikir dan bereaksi terhadap kondisi tersebut untuk bertahan hidup. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan satu strategi bertahan hidup dengan cara menjadi badut jalanan. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan secara komprehensif. Data penelitian dianalisis dengan teknik analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian menguraikan bahwa faktor pendorong menjadi badut jalanan adalah tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup. Perihal ini bermakna bahwa permasalahan ekonomi menjadi permasalahan utama sehingga pelaku memilih menjadi badut jalanan. Badut jalanan di Banjarmasin menjadi pilihan pekerjaan yang digandrungi oleh masyarakat menengah ke bawah. Dalam mendapatkan pekerjaan ini diperlukan hubungan pertemanan networking. Di samping itu, diperlukan pembiasaan diri untuk hidup berhemat karena pendapatan tidak pasti setiap MuksinNoor RahminiThis study aims to determine how factors influencing income such as business capital variables, education level, working hours, and business length affect the income of floating market traders in the Siring Tendean Tourism Area, Banjarmasin City. Data collection techniques using questionnaire techniques and interviews with a sample of respondents in the study totaling 40 respondents. The data analysis technique used is descriptive analysis with a quantitative approach that is the data presented in tabulations. The percentage of answers calculated from each of these categories is processed based on research needs and then presented according to findings in the results showed that the variables of business capital, education level, working hours, and business length simultaneously had a significant effect on the income of the floating market traders in the Siring Tendean Tourism Area, Banjarmasin. The magnitude of the effect is and then the remaining is explained by variables not mentioned in the study. From these results, working hours are the most dominant variable affecting the income of floating market traders in the Siring Tendean Tourism Area, Banjarmasin CityRochgiyanti RochgiyantiRochgiyanti, Rochgiyanti. "Fungsi Sungai Bagi Masyarakat di Tepian Sungai Kuin Kota Banjarmasin." Komunitas International Journal of Indonesian Society and Culture, vol. 3, no. 1, 2011.
Daerah dengan nama resmi Kota Banjarmasin ini dikenal dengan julukan Kota Seribu Sungai. Sekilas SEJARAH Kota Banjarmasin yang dulu dikenal dengan Kota Tatas berawal dari sebutan wilayah Kuin yang dipimpin oleh Patih Masih yang berasa dari desa Oloh Masih. Desa Oloh Masih ini yang kemudian berkembang menjadi kampung Banjarmasin yang kemudian dipimpin oleh Pangeran Samudera yang merupakan Putera Kerajaan Daha untuk menjadi raja di wilayah ini. Sejak itu berdirilah kerajaan Banjar yang kemudian menaklukkan Muaran Baan dan menjadikan sungai sebagai jalur perdagangan. Kerajaan Banjar yang diserang Kerajaan Demak akhirnya bersekutu setelah menerima ajaran Islam. Keduanya lalu menyerbu Daha dan menguasainya. Peristiwa saat Pangeran Samudera memeluk Islam dan bergelar Sultan Suriansyah pada tanggal 24 September 1526/6 Dzulhijjah 932 H dijadikan Hari Jadi Kota ini Arti dan Makna yang terdapat dalam Lambang/Simbol Kota Banjarmasin 1. Bentuk DasarBentuk Dasar ini mengambil bentuk tameng atau perisai yang berarti percampuran antara penduduk asli suku Dayak/Banjar digabungkan sehingga menjadi Warna DasarWarna kuning Emas, leluhur yang menggambarkan kesuburan3. rumah BanjarRumah Banjar ada beberapa macam Bubungan tinggi atap tinggi wadah raja-rajaPalimasan wadah harta rumah tempat menyimpan harta bendaGajah Manyusu wadah para santri rumah Banjar berbentuk Gajah Manyusu tempat para santriBalai laki wadah gusti-gustiBalai bini wadah para biniGajah baliku wadah dayang dayang-dayang menteri rumah Banjar berkelokArtinya bubungan tinggi tempat kediaman para raja-raja kemudian diberi beranjungan atau rumah cara Banjar yang lainnya, yaitu bentuk rumah kebanyakan dan sekarang menjadi rumah Perahu TambanganAlat penghubung/pengangkut salah satu alat penghubung utama, yaitu menghubungkan dalam pergaulan masyarakat dengan rumah, kampung dengan kampung karena kota Banjarmasin digenangan Sepasang Pelapah NipahMelambangkan dasar ekonomi6. Kayuh Baimbai Cara bekerjaKarena sejak dahulu kala, orang-orang menggunakan pakaian dengan berpakaian senjata. Mereka menyebutnya Pusaka, jadi begitulah cara yang sesuai dengan adat Kayuh Baimbai berasal dari bahasa Banjar yang mengandung arti mendayung secara bersama-sama. Makna ini sesuai dengan konteks wilayah Kota Banjarmasin sebagai wilayah Kota Seribu Sungai, namun secara luas memiliki pesan sebagai sikap kegotongroyongan, dan kebersamaan untuk mencapai tujuan bersama. Geografi Dilansir dari Kota Banjarmasin dalam Angka Tahun 2022 yang dikeluarkan BPS, letak Kota Banjarmasin secara astronomis berada di antara 3°16'46" sampai dengan 3°22'54" Lintang Selatan dan 114°31'40" sampai dengan 114°39'55" Bujur Timur. Terkait dengan lokasinya, Kota Banjarmasin masuk ke dalam zona Waktu Indonesia Tengah WITA. Luas wilayah Kota Banjarmasin adalah 98,46 kilometer persegi yang terbagi menjadi lima kecamatan. Daftar kecamatan di Kota Banjarmasin yaitu Banjarmasin Selatan, Banjarmasin Timur, Banjarmasin Barat, Banjarmasin Tengah, dan Banjarmasin Utara. Adapun secara geografis, batas wilayah Kota Banjarmasin sebelah utara dengan berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Banjar, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Banjar. Sebagai kota dengan julukan seribu sungai, Banjarmasin dilewati oleh beberapa aliran sungai seperti Sungai Barito dan Sungai Martapura. Sungai Martapura merupakan sungai terpanjang yang melintasi Kota Banjarmasin dengan panjang Mengutip rilis BPS dalam publikasi Kota Banjarmasin dalam Angka Tahun 2022, jumlah penduduk di tahun 2020 mencapai jiwa. Laju pertumbuhan penduduk di Kota Banjarmasin antara tahun 2020 - 2021 adalah 0,95 persen sehingga diperkirakan jumlah penduduk pada tahun 2021 mencapai sekitar jiwa. Sementara itu, kepadatan penduduk Kota Banjarmasin pada tahun 2020 adalah jiwa per kilometer persegi. Indeks pembangunan manusia di Kota Banjarmasin di tahun 2021 mencapai angka 71,28 atau naik dari tahun 2020 yang berada di angka 70,91. Sementara angka harapan hidup di di Kota Banjarmasin di tahun 2021 mencapai angka 71,29 tahun atau naik dari tahun 2020 yang berada di angka 71,13 tahun. Kebudayaan Kota Banjarmasin merupakan wilayah multi etnis dengan penduduk dari suku Banjar, suku Dayak, suku Jawa, suku Batak, suku Bugis, suku Madura, suku Sunda, dan masih banyak lagi. Kondisi Kota Banjarmasin banyak dipengaruhi oleh keberadaan sungai sebagai pusat kebudayaan dan peradaban. Lagu daerah di kota ini antara lain Ampar-ampar pisang, Paris barantai, Kampung Batuah, Talambat Badatang, Pangeran Suriansyah, Banua Banjar, dan Pambatangan. Pemerintahan Selepas masa kemerdekaan, Kota Banjarmasin resmi berdiri berdasar Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 Tentang Perpanjangan Pembentukan Daerah Tingkat II Di Kalimantan. Semboyan Kayuh Baimbai yang artinya mendayung bersama-sama memiliki makna bagi pemerintahan di Kota dengan dua sungai besar melewatinya. Potensi Daerah Setiap kecamatan Kota Banjarmasin memiliki berbagai keunggulan yang disesuaikan dengan pembagian wilayahnya. Dikutip dari laman Kecamatan Banjarmasin Selatan adalah pusat pertanian dan ekonomi terpadu, kecamatan Banjarmasin Tengah adalah zona pendidikan dan destinasi wisata, kecamatan Banjarmasin Utara adalah zona pemukiman, sedangkan kecamatan Banjarmasin Timur diperuntukan untuk pengembangan ekonomi pertanian, dan kecamatan Banjarmasin Barat adalah zona perdagangan dan industri. Selain itu, Kota Banjarmasin masuk ke dalam kawasan metropolitan Banjar Bakula bersama daerah penyangganya yaitu Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala dan Tanah Laut. Di sektor ekonomi, bisnis perhotelan, kuliner dan bisnis lainnya berkembang seiring dengan datangnya wisatawan ke kota ini. Daya tarik kota ini adalah pasar terapung, menara pandang, dan patung bekantan yang berada di tepian sungai Martapura. Sumber Website Walikota Jl. RE Martadinata Kertak Baru Ilir, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70111Kantor DPRD Jalan Lambung Mangkurat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Profil Daerah Ibu Kota Banjarmasin Semboyan “Kayuh Baimbai” yang artinya mendayung bersama-sama Dasar pendirian Kota Banjarmasin adalah Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 Tentang Perpanjangan Pembentukan Daerah Tingkat II Di Kalimantan. Kantor Pemerintah Kota Banjarmasin beralamat di Jl. RE. Martadinata No. 1, Kota Banjarmasin dengan alamat website Luas Daerah 98,46 km2 Batas Wilayah Barat Kabupaten Barito Kuala Timur Kabupaten Banjar Selatan Kabupaten Banjar Utara Kabupaten Barito Kuala Pimpinan Daerah Wali Kota Wakil Wali Kota Ketua DPRD Ibnu Sina, Dr. Ir. H. Arifin Noor, H. Harry Wijaya, Visi dan Misi 2021-2024 VISI jangka menengah daerah yang diusung oleh Kepala Daerah terpilih yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota adalah Banjarmasin Baiman dan Lebih - Bertakwa, Aman, Indah, Maju, Amanah, dan Nyaman. Berdasarkan VISI tersebut, ditetapkan MISI pembangunan Kota Banjarmasin sebagaimana berikut Meningkatkan Daya Saing Usaha Ekonomi Lokal, Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Digital serta Penguatan Industri dan Sarana Distribusi PerdaganganMeningkatkan Derajat Kesehatan dan Pendidikan Masyarakat untuk Peningkatan Kualitas Sumber Daya ManusiaMenguatkan Ketertiban, Ketentraman dan Keamanan MasyarakatMeningkatkan Kualitas Pengelolaan Infrastruktur yang Terintegrasi dengan Penataan Ruang dan LingkunganMengembangkan Pariwisata Berbasis Sungai dan Memperkuat Nilai Budaya Banjar Dalam Sendi Kehidupan MasyarakatMeningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Berbasis Teknologi Informasi POTENSI DAERAH Perekonomian dan Pariwisata Potensi Kota Banjarmasin mengandalkan sektor perdagangan dan jasa, serta sektor pariwisata. Salah satu sentra perdagangan dan pariwisata adalah Kampung Sasirangan yaitu tempat pembuatan batik khas Banjarmasin. Selain kampung sasirangan, tempat pariwisata lainnya adalah pasar terapung siring. Di pasar ini penjual menjajakan berbagai macam kebutuhan di atas perahu setiap harinya. Geografi Kota Banjarmasin secara geografis terletak antara 3° 16’ 46’’ sampai dengan 3° 22’ 54’’ Lintang Selatan dan 114° 31’ 40’’ sampai dengan 114° 39’ 55’’ Bujur Timur. Berada pada ketinggian rata-rata 0,16 m di bawah permukaan laut dengan kondisi daerah relatif datar dan berawa. Pada waktu air pasang hampir seluruh wilayah digenangi air. Topografi Secara topografis Kota Banjarmasin sebagian besar merupakan dataran daerah berpaya-paya dan relatif datar. Pada waktu air pasang hampir seluruh wilayah digenangi air, yang terletak pada ketinggian tempat rata-rata 0,16 meter di bawah permukaan air laut. Kota Banjarmasin terletak dekat muara Sungai Barito dan dibelah dua oleh Sungai Martapura. Sehingga seolah-olah Kota Banjarmasin menjadi 2 bagian. Kemiringan tanah antara 0,13% dengan susunan geologi terutama bagian bawahnya didominasi oleh lempung dengan sisipan pasir halus dan endapan aluvium yang terdiri dari lempung hitam keabuan dan lunak. Kemiringan tanah antara 0,13% dengan susunan geologi terutama bagian bawahnya didominasi oleh lempung sisipan pasir halus dan Tanah aluvial yang didominasi struktur lempung adalah merupakan jenis tanah yang mendominasi wilayah Kota Banjarmasin. Sedangkan batuan dasar yang terbentuk pada cekungan wilayah berasal dari batuan metaforf yang bagian permukaan ditutupi oleh kerakal, kerikil, pasir dan lempung yang mengendap pada lingkungan sungai dan rawa. Pertanian Pada tahun 2021 luas panen sebesar ha. Luas panen terbesar berada di Kecamatan Banjarmasin Selatan sebesar 1,415 ha atau sebesar 65,97 persen. Di tahun yang sama, tidak ada luas tanam yang rusak sehingga luas tanam yang dipanen sebesar ha. Hortikultura Jenis produksi tanaman sayuran yang ada di Banjarmasin adalah bayam, kangkung, jamur, dan sawi. Jenis produksi tanaman hias yang ada di Banjarmasin adalah anggrek, melati, dan sedap malam. Jenis produksi buah-buahan yang ada di Banjarmasin adalah jeruk siam, pisang, dan rambutan. Perkebunan Perkebunan mempunyai peranan yang cukup besar dalam pengembangan pertanian. Ditahun 2021 ini pengembangan pertanian dibidang perkebunan tidak mengalami perkembangan yang berarti. Tanaman Perkebunan yang banyak diusahakan adalah kelapa dengan luas areal mencapai 207 Ha dan total produksi tanaman kelapa selama tahun 2021 mencapai 95,92 ton dengan rata-rata produksi sebesar 962 Kg/Ha. Selain itu, tanaman perkebunan yang ada di Kota Banjarmasin adalah tanaman sagu dan kenanga dengan luas areal masingmasing 21 dan 610 Ha. Peternakan Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, populasi ternak besar di Kota Banjarmasin yaitu sebesar ekor sapi potong dan 95 ekor kerbau. Jumlah pengusaha sarang burung walet di Kota Banjarmasin sebanyak 135 pengusaha dan paling banyak terdapat di Kecamatan Banjarmasin Tengah sebanyak 63 pengusaha atau sebesar 46,67 persen dari total keseluruhan. Banyaknya jumlah pengusaha ini sejalan dengan jumlah titik lokasi sarang burung walet di lima kecamatan sebanyak 240 titik, dan titik yang paling banyak terdapat di Banjarmasin Tengah sebanyak 127 titik. Perikanan Produksi perikanan di Kota Banjarmasin sebagian besar berasal dari perikanan darat, Ikan Bawal memiliki nilai produksi yang paling besar yaitu mencapai juta rupiah dengan total produksi sebesar ton selama tahun 2021. Ikan Lais merupakan ikan darat yang memberikan produksi terbesar kedua yaitu ton dengan nilai produksi sebesar juta rupiah. Perdagangan Jumlah penerbitan Surat Ijin Usaha Perdagangan SIUP pada tahun 2017 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu sebesar 17,03 persen dengan jumlah pada tahun 2016 dan di tahun 2017. Penerbitan SIUP paling banyak berada pada golongan usaha pedagang kecil dengan jumlah atau sebesar 85,64 persen. Pengiriman batu bara melalui pelabuhan Banjarmasin pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar +4,95 persen dibandingkan tahun 2016. Hal ini sejalan dengan menurunnya ekspor produk tambang Kota Banjarmasin pada tahun yang sama. Disisi lain, pengiriman produk rotan olahan mengalami peningkatan sebesar 10,62 persen dengan jumlah m3 dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu sebesar m3. Objek Wisata Kota Banjarmasin memiliki berbagai objek wisata, baik wisata alam, wisata sejarah, wisata kuliner, maupun wisata pendidikan seperti Kampung Sasirangan, Rumah Makan Soto Bang Amat yang menyajikan soto khas banjar, Festival Budaya Pasar Terapung, Masjid Sultan Suriansyah 1526 terletak di tepi Sungai Kuin, Komplek Makam Sultan Suriansyah, Komplek Makam Pangeran Antasari, Museum Wasaka, Kubah Surgi Mufti, Pasar Terapung Muara Kuin di muara Sungai Kuin, Pasar Terapung Lok Baintan, Taman Agro Wisata PKK Banjar Bungas, Patung Bekantan, Menara Pandang Siring, Kawasan industri kayu rakyat di Kelurahan Alalak Selatan-Tengah, dan Taman Siring Sungai Martapura yang terletak di tengah kota Banjarmasin berseberangan dengan Masjid Raya Sabilal Muhtadin. Sarana Kesehatan Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara merata dan murah. Dengan tujuan tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik, yang pada gilirannya memperoleh kehidupan yang sehat dan produktif. Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin pada tahun 2021 terdapat 9 Rumah Sakit Umum. Selain itu, sarana pusat kesehatan lainnya adalah Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas sebanyak 26 unit, dan posyandu 395 unit. Sumber Badan Pusat Statistik – Kota Banjarmasin dalam Angka 2022 Lagu Daerah Ampar-ampar pisang, Paris barantai Kotabaru gunungnya bamega, Kampung Batuah, Talambat Badatang, Pangeran Suriansyah, Banua Banjar, dan Pambatangan. Kondisi Ekonomi Makro Tahun 2021 Persentase Penduduk Miskin Tingkat Kedalaman Kemiskinan Tingkat Keparahan Kemiskinan Tingkat Pengangguran Terbuka dalam % Gini Ratio Indeks Pembangunan Manusia Laju Pertumbuhan Ekonomi Opini 4,89% 0,56 0,11 8,47% 0,35 77,57 3,41% WTP Sumber Badan Pusat Statistik – Kota Banjarmasin dalam Angka 2022 Laporan Keuangan Realisasi dan Anggaran Pendapatan 2021 2020 2019 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Belanja 2021 2020 2019 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Sumber LHP Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Kalimantan Selatan Neraca Uraian 2021 2020 2019 Jumlah Aset Kewajiban Ekuitas Sumber LHP Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Kalimantan Selatan Perkembangan Opini 2021 2020 2019 2018 2017 WTP WTP WTP WTP WTP Update Mei 2022
tuliskan sumber daya alam yang dimiliki kota banjarmasin berdasarkan teks