🦏 Ajian Lembu Sekilan Sunan Kalijaga
Orangyang sudah menguasai ilmu lembu sekilan, juga diyakini akan terlindung dari berbagai mara bahaya dan kejahatan musuh. Konon kabarnya, ajian lembu sekilan juga bisa menjadi penangkal guna-guna maupun maupun ilmu santet . Bahkan konon lolosnya Soekarno dalam berbagai upaya pembunuhan, mulai dari pelemparam granat di Cikini, serangan bom
Ada warisan Amalan Ajian Lembu Sekilan, dari Sunan Kalijaga, Jaka Tingkir, KH Wahab Chasbullah, Lalu Prabowo Subianto. Dari Habib Quraish
Sengketatahta mulai terkuak, apalagi anggota Wali Songo juga terbelah dalam posisi dukung-mendukung terhadap kandidatnya masing-masing (Bab IX). Sunan Kudus mendukung Aryo Penangsang, Adipati Jipang Panolan. Sunan Kalijaga mendukung Joko Tingkir –Adipati Pajang, sedangkan Sunan Giri merestui Prawata. Intrik-intrik dalam istana mulai terjadi.
MelongokTanah Jawi masa silam, kita akan tahu bahwa di dalam sejarahnya, di Jawa yang tidak pernah sepi dari konflik baik berupa intrik terbuka maupun peper
MelongokTanah Jawi masa silam, kita akan tahu bahwa di dalam sejarahnya, di Jawa yang tidak pernah sepi dari konflik baik berupa intrik ter
AJIANMENCARI REZEKI RM8 3. GENDAM REZEKI UNTUK ORANG KEPEPET / PAPA RM8 - Aji Lembu Sekilan ini sangat terkenal sejak dahulu, hingga sekarang. Aji ini memang sangat baik untuk keselamatan dalam pertempuran. Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung
Selepassolat fardhu Asar, zikir 300 petang, {100x [tasbih,tahmid dan takbir], 100x selawat & 100x istighfar} 8 amalan ampuh guna melemahkan musuh dengan ajian sirep macan putih (islami) Dalam jajaran ilmu kanuragan di kenal berbagai macam nama ilmu ajian yang berfungsi untuk melemahkan daya kesadaran lawan AJI LEMBU SEKILAN RM30 Tasbih
AssalamualaikumWr Wb. Segala Puji Bagi Allah SWT, Sholawat Serta Salam Semoga Tetap Tercurahkan Kepada Junjungan Nabi Agung Muhammad SAW
085290 900 579 (0291) 2911724 ajian sirep macan putih, menidurkan lawan By admin Posted on June 1, 2016 Dalam jajaran ilmu kanuragan di kenal berbagai macam nama ilmu ajian yang berfungsi untuk melemahkan daya kesadaran lawan SEJABBARULLAHIL'AZHIM WUJUDULLAH SIFATULLAH DZATULLAH RUHULLAH Pantangan Jasa Pengisian Ajian Macan Putih : Jika
ZfXGwS. Ilustrasi. Foto DokILMU kanuragan tak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat Jawa zaman dahulu. Disamping untuk menjaga diri, ilmu kanuragan juga akan meningkatkan derajat seseorang yang memilikinya hingga nantinya mendapat gelar sebagai beberapa ajian kanuragan yang sangat terkenal dalam dunia persilatan, baik itu aliran ilmu hitam maupun ilmu putih. Bahkan konon saat ini masih ada orang yang memilki ilmu-ilmu tersebut dengan berbagai syarat amalan’ serta pantangan yang harus dijalani. Berikut ajian-ajian ilmu sakti yang akan menjadikan pemiliknya sebagai jawara SungsangWaringin Sungsang merupakan ajian paling hebat dalam dunia persilatan. Ilmu kanuragan ini memiliki efek mematikan, siapapun yang diserang ajian ini akan terserap energi kesaktiannya dan langsung lumpuh hingga akhirnya roboh tidak ajian Waringin Sungsang diciptakan Sunan Kalijaga. Diciptakannya Waringin Sungsang yakni untuk memerangi kejahatan para pendekar zaman dahulu yang menganut aliran ilmu hitam. Sebagai aliran ilmu putih, untuk mendalami ajian ini seseorang harus melakukan sejumlah laku’ dengan tak ketinggalan membaca rapal-rapal’ yang menyertakan nama berarti pohon beringin, sedangkan Sungsang yakni terbalik dimana akar berada di atas. Waringin Sungsang bermakna kehidupan berasal dari sumbernya yang akan terus hidup. Karena begitu tingginya falsafah yang terkandung dalam ajian Waringin Sungsang ini, maka hanya kepada para pendekar yang sudah menyelesaikan urusan diri sendirilah ilmu ajian ini boleh Rawarontek termasuk aliran ilmu hitam yang banyak dimiliki jawara tanah Jawa kala itu. Mereka menggunakan ajian ini untuk memperoleh hidup yang menimba ilmu Rawarontek dan mencapai kesempuraan ajian ini maka ia tak bisa dikalahkan. Tubuhnya yang terluka saat duel bisa dengan sekejap kembali pulih, tubuhnya yang terputus bisa kembali menyatu, bahkan konon saat ia mati pun bisa hidup SekilanSeorang yang memiliki ilmu Lembu Sekilan akan menjadi sakti mandraguna karena memiliki tameng kebal saat bertarung dengan musuh. Tubuh pendekar Lembu Sekilan tak akan tersentuh lawan, bahkan saking kuatnya perisai ghaib ini pukulan atau senjata lawan akan melenceng sekitar 50 cm dan hanya pengantarkan angin mendalami ilmu Lembu Sekilan seseorang harus menjalani puasa Ngidang selama 40 hari. Puasa Ngidang yakni puasa yang dimulai pada Kamis Wage dan dilakukan seperti puasa pada umumnya, yang membedakan hanya dalam hal buka dan puasa Kidang, sahur dan buka hanya diperbolehkan makan dedaunan berbumbu garam dan minum menggunakan air kendi. Setelah selesai berpuasa 40 hari dilanjut dengan puasa ngebleng selama 3 hari 3 malam serta tidak boleh makan minum dan NgamparGelap Ngampar berasal dari kata yang dalam bahasa Jawa memiliki arti petir, sedangkan ngampar berarti menyambar. Maka kata Gelap Ngampar memiliki arti petir yang sakti ini konon juga dimiliki Patih Gajahmada. Gelap Ngampar tergolong sebagai salah satu ilmu tingkat tinggi dan tak semua orang bisa mencapai tingkatan ajian disalurkan lewat suara maka yang mendengar bentakannya akan langsung tuli dan bila ajian ini dibaca di tengah-tengah riuhnya peperangan, siapapun yang mendengar teriakan dari pemilik ajian ini akan langsung bersimpuh menyerah atau melarikan diri. Bila ajian ini disalurkan lewat telapak tangan, maka tubuh yang terkena pukulannya akan terasa panas seperti tersambar ini memiliki mantra yang harus dibaca saat akan menggunakannya. Untuk dapat menguasai kemampuan ini seseorang harus menjalani puasa 40 hari dengan makan hanya sekali setiap jam 12 malam. Setelah itu diteruskan dengan puasa Nglowong 7 hari 7 malam yan dimulai dari hari Sabtu Kliwon. Van
Ajian Waringin Sungsang ini merupakan salah satu “puncak ilmu” kejadukan/ kanoman/ kanuragan yang dimiliki oleh para pendekar digdaya masa lalu. Ajian Waringin Sungsang memiliki efek yang sangat mematikan. Siapa yang diserang ajian ini akan terserap energi kesaktiannya dan mengalami lumpuh hingga akhirnya roboh tidak berdaya. Dan dengan memiliki ajian ini muncul energi pertahanan kekuatan tubuh yang sangat hebat. Maka, para pendekar yang memiliki Ajian Waringin Sungsang ini bisa dipastikan akan disegani kawan sesama pendekar maupun musuh. Ajian Waringin Sungsang diciptakan oleh Sunan Kalijaga. Dia juga menciptakan banyak ilmu kedigdayaan lain seperti aji lembu sekilan dan lainnya. Kenapa Sunan Kalijaga menciptakan ilmu kedigdayaan yang begitu banyak? Salah satu alasan logisnya yaitu pada masa itu banyak kejahatan dari golongan pendekar yang beraliran ilmu hitam dan banyaknya ahli sihir yang mempraktekkan ilmu-ilmu sihir yang menggunakan kekuatan buruk. Mereka berkuasa dan ditakuti oleh masyarakat awam. Untuk menaklukkan kalangan pendekar berilmu hitam dan meyakinkan kepada masyarakat umum bahwa sumber kekuatan ilmu kanuragan tetap dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini terlihat dari rapal-rapal ilmu kedigdayaan ciptaan Sunan Kalijaga selalu bernuansa religius dan menyertakan “nama” Tuhan. Ajian Waringin Sungsang memiliki falsafah yang mendalam. Waringin Sungsang berarti pohon beringin yang terbalik dimana akarnya berada di atas, seperti pohon kalpataru. Pohon waringin sungsang ini bermakna sumber kehidupan segala yang ada, sumber kebahagiaan, keagungan, serta sumber asal mula kejadian. Maka pohon ini juga disebut pohon purwaning dumadi atau pohon sangkan paran. Di dalam waringin sungsang, juga terdapat ular yang melilit pohon tersebut. Ini melambangkan jasmani dan rohani yang telah menyatu dalam perilaku. Maka, seorang pendekar pemilik ilmu waringin sungsang ini adalah orang yang sudah manunggal atau menyatu kehendak lahir dan kehendak batinnya. Ilmu ini hanya dimiliki oleh para pendekar sepuh atau tua’ sehingga tidak digunakan sembarangan karena efeknya yang melumpuhkan. Pohon berasal dari kayu atau kayon, berasal dari bahasa Arab khayyu’ yang artinya hidup. Dalam ilmu kalam khayyu’ hanya merupakan sifat sejatinya Tuhan. Di dalam Al Quran dinyatakan; “Allahu la illaha illa huwal hayyu qayyum” yang artinya Tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluknya. QS, 2, 255. Karena begitu tingginya falsafah yang terkandung dalam ajian Waringin Sungsang ini, maka hanya kepada para pendekar yang sudah “menyelesaikan” urusan diri sendirilah ilmu ajian ini boleh diwariskan. Ajian Waringin Sungsang dirapalkan sebagai berikut Sun amatek ajiku Waringin Sungsang wayahipun tumuruna, ngaubi awak mami, tur tinuting bala, pinacak suji kembar, pipitu jajar maripit, asri yen siyang, angker kalane wengi. Duk samana akempal kumpuling rasa, netraku dadi dingin, netra ningsun emas, puputihe mutyara, ireng-ireng wesi manik, ceploking netra, waliker uda ratih. Idep ingsun kekencang bang ruruwitan, alisku sarpa mandi, kiwa tengen pisan, cupakku surya kembar, kedepku pan kilat tatit, kang munggeng sirah, wesi kekenten adi. Rambut kawat sinomku pamor anglayap, batuk sela cendani, kupingku salaka, pilingan ingsun gangsa, irungku wesi duaji, pasu kulewang, pipiku wesi kuning. Watu item lungguhe ing janggut ingwang, untuku rajeg wesi, lidah wesi abang, aran wesi mangangkang, iduku tawa sakalir, lambeku iya, sela matangkep kalih. Guluku-ningsun paron wesi galigiran, jaja wesi sadacin, pundak wesi akas, walikat wesi ambal, salangku wesi walulin, bauku denda, sikutku pukul wesi. Asta criga epek-epek ingsun cakra, cakar wok jempol kalih, panuduh trisula, panunggulku musala, mamanisku supit wesi, jentikku iya, ingaran pasopati. Bebokongku sela ageng kumalasa, akawet wesi gilig, ebol-ingsun karah, luput denda kang tinja, balubukan entut mami, uyuhku wedang, dakarku purasani. Jembut kawat gantungaku wesi mentah, walakang wesi gapit, pupu kalataka, sungsum ingsun gagala, ototku gungane wesi, ing dalamkan, ingaran kaos wesi. Sampun pepak sarira-ningsun sadaya, samya pangawak wesi, pan ratuning braja, manjing aneng sarira, tan ana braja ndatengi, dadya wiyana, ayu sarira mami. Ana kidung sun-angidung bale anyar, tanpa galar asepi, ninis samun samar, patining wuluh kembang, siwur burut tanpa kancing, kayu trisula, gagarannya calimprit. Sumur bandung sisirah talaga mancar, tibeng jaja ajail, dinding endas parah, ulur-ulur liweran, tatambang jaringing maling, dadal dadnya, gagulung ing gagapit. Naga raja pangawasan manik kembang, kembang gubel abaji, tajem neng kandutan, udune sarwi nungsang, kurangsangan angutipil, angajak-ajak.” wongalus,2009
ajian lembu sekilan sunan kalijaga